Kamis, 28 April 2016

Jawa Pos Toyota Fortuner Indonesia

Akhirnya sekarang kita bisa menyimak tulisan review Toyota Fortuner baru yang masih hangat dari oven. Otomatis, Ford Everest baru sudah tidak jadi kandidat tunggal lagi karena sudah punya 2 pesaing yang kuat di kelas SUV ladder frame, yakni Mitsubishi Pajero Sport baru yang sudah kami review tapi belum diluncurkan dan Toyota Fortuner. Terus, apa sih bagus dan buruknya pada saudara kandung Kijang Innova dan Hilux ini? Nah, sekarang saatnya anda untuk tahu.
Eksterior
Sangat mudah untuk menerima tampilan keseluruhan Fortuner baru ini, utamanya karena pengaplikasian chrome di eksteriornya tidak sebanyak rival yang chrome-nya bikin silau mata. Di depan, chrome hanya ada di gril, logo Toyota, aksen housing foglamp dan garis yang menghias di sekitar headlamp, membentuk alis. Tidak ada lagi nuansa sporty via air scoop di kap mesin seperti pada Fortuner VNT lawas, karena lubang udara untuk intercooler sekarang ada di bumper depan. Artikel terkait: harga mobil honda freed atau juga harga mobil honda freed 2016 dan juga harga mobil honda freed bekas beserta harga mobil honda freed terbaru atau juga spesifikasi mobil honda freed
Lampu depannya kini bentuknya sipit, sedikit ada nuansa ala-ala Range Rover Evoque karena sipitnya itu. Ingat, sedikit doang ya. Biar tidak kalah dengan pesaing, tipe SRZ dan VRZ sudah punya lampu projector dan LED DRL, berikut bohlam LED yang tidak hanya melayani fungsi lampu jauh, tapi juga berfungsi untuk lampu dekat. Jika dibandingkan dengan Pajero Sport Dakar, Fortuner minus headlamp washer, namun Fortuner pun sudah memiliki headlamp otomatis.
Beranjak sedikit, kita ke fendernya. Jika Fortuner lama fendernya gembung, fender Fortuner baru sudah ikut program liposuction alias sedot lemak sehingga ukurannya mengecil dan lebih rata, tapi dipermanis dengan over fender warna hitam. Untuk tipe yang mahal, pelek 17 inci palang 6 jadi standar, sementara untuk tipe yang lebih mahal akan mendapat pelek 18 inci two-tone yang menurut kami proporsinya pas antara diameter pelek dengan ukuran ban. Waktu peluncuran, kami perhatikan ada Fortuner yang pakai Bridgestone, tapi ada juga yang pakai Dunlop. Baca juga: honda freed atau honda freed bekas juga honda freed terbaru dan juga honda freed 2016 beserta all new honda freed
Selain lampu sein, spion Fortuner punya welcome light yang akan menyala saat kita mendekat dan membuka kunci via remote. Jika sudah memperhatikan atap Fortuner, maka kelihatan lagi bahwa Fortuner tidak punya sunroof maupun panoramic roof di tipe tertentu, padahal Pajero Sport dan Everest punya. Keyless entry dengan tombol start-stop sih ada, tapi untuk tipe SRZ dan VRZ saja, tapi side step sudah ada di tipe manapun.
Toyota sangat bangga memamerkan tarikan desain ala Gunung Rinjani di garis kaca bawahnya, tapi memang unik sih, karena dicampur dengan aksen floating roof di pilar C dan D. Hasilnya oke, tidak norak sama sekali. Di bagian samping, chrome hanya bisa kita temukan di lis jendela serta door handle pada tipe SRZ dan VRZ. Dibanding Kijang Innova, bagian dalam spakbor Fortuner jauh lebih terlindung dengan baik dan tidak kopong, meski rem belakangnya masih teromol. ABS, EBD dan BA sudah standar di semua varian.
Semua Fortuner sudah punya sensor parkir di depan dan belakang, tapi hanya tipe VRZ dan SRZ yang punya kamera parkir, tapi tetap saja tidak ada garis-garis panduan saat kameranya aktif. Perlu diingat, mobil ini besar, jadi memarkirkannya bakal jadi isu tersendiri, terutama kalau baru pertama kali membawa mobil sebesar Fortuner. Jika Pajero Sport terkesan gundul karena tidak ada roof spoiler, Fortuner lebih pas karena benda tersebut sudah ada, tapi baik Fortuner maupun Pajero Sport sudah punya lampu LED di belakang.
Bedanya, desain lampu Fortuner jauh lebih wajar dan masuk ke selera banyak orang dibandingkan desain lampu Pajero Sport yang bikin batin teriris dan hati miris serta mata ingin menangis karena desainnya seperti mata lagi nangis. Fortuner sudah punya pintu bagasi elektrik di tipe VRZ dan SRZ, lengkap dengan memori ketinggian serta sensor safety anti terjepit. Jika sewaktu-waktu fitur ini tidak diperlukan, motor listriknya bisa dimatikan, tombolnya ada di sisi kanan pengemudi di bawah cup holder.
Menurut kami, power back door itu jauh lebih berguna dan proper daripada hanya sekedar vacuum door pada pintu belakang Kijang Innova. Overall, desain Fortuner baru ini jatuhnya lumayan cakep, dan seperti yang kami bilang tadi, desain ini bakal lebih klik ke selera mayoritas karena belum melenceng terlalu jauh dari desain yang wajar dan aman untuk sebuah SUV ladder frame, tapi tetap semua ada gaya masing-masing. Ford Everest itu gagah dan tangguh, Toyota Fortuner itu simpel dan elegan, Pajero Sport itu futuristik dan anti-mainstream, tapi tetap kembali ke selera individual saja.
Interior
Begitu membuka pintunya, kami jelas tidak kaget kalau desain keseluruhan interiornya sama dengan Kijang Innova maupun Hilux, mengingat mereka bertiga sejatinya adalah mobil yang sama. Itu baru secara visual, tapi saat kami mengandalkan indera peraba kami, ketahuan kalau ada yang beda. Jika Kijang Innova masih didominasi bahan plastik dan fabric bahkan hingga tipe termahal, maka tipe termahal Fortuner dipersiapkan dengan baik, karena mayoritas panel yang masih kelihatan mata penumpangnya sudah dilapis kulit sehingga terkesan mewah. Tipe termahalnya saja ya, sisanya mah tetap plastik dan fabric.
Ingat, itu hanya panel yang dilapis kulit, bukan soft touch seperti Mercedes Benz misalnya. Plastik keras pun masih ada, contohnya pada bagian dashboard atas dan doortrim depan-belakang, tapi upaya seperti ini layak diapresiasi. Sementara varian terendah hanya mendapatkan jok fabric, tipe yang mahal sudah mendapat jok kulit berwarna cokelat tua. Oh ya, kami suka doortrim-nya, desainnya tidak aneh dan kita bisa mengistirahatkan lengan kita di situ, jauh lebih proper daripada doortrim Kijang Innova yang sama sekali tidak bisa dijadikan sandaran tangan secara penuh.
Pengemudi Fortuner baru kini punya banyak mainan. Bukan hanya tombol-tombol setir yang terdiri dari tombol MID, audio, telepon dan paddle shift saja, namun pengaturan setir tilt dan telescopic kini sudah bisa dinikmati. Tambahan untuk tipe VRZ adalah jok pengemudi elektrik, supaya sepantaran dengan Pajero Sport Dakar dan Everest Titanium. Di balik setirnya, duduk manis sebuah panel instrumen yang identik dengan Kijang Innova dan Hilux. Tidak seperti lampu kabin mobil lain yang berwarna kuning, lampu kabin Fortuner SRZ dan VRZ bertipe LED yang bersinar putih. Baca juga: harga honda freed dan juga harga honda freed 2016 juga harga honda freed terbaru beserta harga honda freed bekas atau review honda freed
head unit toyota fortuner 2016 indonesia
Mengandalkan head unit yang sama dengan Kijang Innova dan Hilux, kami suka layar sentuhnya yang responsif serta menu yang lengkap. Sebut saja MiraCast, MirrorLink, iPod, Bluetooth,media player, dan lain-lain. Tidak seperti Kijang Innova, Fortuner punya fitur navigasi yang tergolong fleksibel. Fungsi air gesture masih ada, tapi kami agak bingung di sebelah mana sensor geraknya. Turun sedikit, ada AC digital dengan pengaturan putar, tapi bukan putar-putaran murahan dan sudah tersedia mode Auto juga. Ventilasi AC tersedia sampai baris ketiga dengan pengaturan AC penumpang depan dan belakang terpisah.
Cooling box yang terletak di atas glove box penumpang depan masih sama dengan Kijang Innova, menjadi salah satu poin pemikat yang ada padanya. Kompartemen penyimpanan lain ada di depan-belakang tuas transmisi, kantong di doortrim, 4 cup holder di kabin depan dan console box yang semuanya cukup praktis. Transmisi manual dan otomatis Fortuner sama-sama 6 percepatan, dan di belakang tuas transmisinya barulah dijumpai tombol ECO mode dan PWR mode untuk memilih mode berkendara.
Fitur keselamatan? Well, Toyota masih suka setengah-setengah dalam menyajikan fitur keselamatan, sebab jika ingin Fortuner yang punya 7 airbags, stability control, tracion control, hill start assis dan asisten pendukung keselamatan aktif maupun pasif lainnya, itu hanya ada di Fortuner 2.4 VRZ 4×4 yang harganya sangat mahal. Tipe di bawah itu airbag-nya hanya 3 dan tidak dapat stability control, traction control dll. Bukan apa-apa, soalnya fitur keselamatan varian bawah-menengah dan atas benar-benar kontras, sama seperti di Kijang Innova.
Masuk ke kabin baris kedua, bagaimana rasanya? Ruangan yang disajikan memang cukup, tapi entah mengapa rasanya bukan yang terlega di kelasnya,tidak leluasa, bahkan desain plafon bubble roof hanya sedikit memperlega ruang kepala. Untuk postur 178 cm, ruang kepala dan kaki yang tersisa tidak bisa dibilang leluasa, tapi jika tinggi anda di bawah itu, rasanya bakal nyaman-nyaman saja. Hal baiknya, jok baris tengah sudah punya pengaturan sliding dan reclining, dan penumpang juga berhak atas armrest ber-cup holder, power outler 12V dan pengait untuk menggantungkan barang bawaan.
Fortuner tidak punya meja lipat maupun ambient lighting seperti Innova, tapi Fortuner punya roof monitor untuk penumpang belakang. Boleh juga, tapi monitor ini tidak rigid, karena saat disenggol-senggol dengan jari, gampang sekali mengayun atau bahasa kasarnya, masih ngewer-ngewer. Tidak hanya Fortuner saja lho yang begini, bahkan Toyota Alphard juga punya roof monitor yang ngewer-ngewer. Lampu kabin LED putih di tipe SRZ dan VRZ letaknya berdekatan dengan kontrol AC untuk penumpang belakang.
Fortuner tidak punya captain seat di tipe manapun, jadi sejak awal memang didesain untuk memuat 7 orang di kabinnya. Seperti standar mobil dengan banderol setengah miliar, joknya sudah ISOFIX, dan akses bangku belakang mudah karena sudah one touch tumble. Yah, seperti biasa, duduk di bangku baris ketiga amat sangat tidak baik bagi orang dewasa, karena mentok di kaki dan kepala, tidak ada alasan kuat untuk orang dewasa duduk di sana jika benar-benar terpaksa. Tidak seperti Kijang Innova yang didesain untuk mengangkut 3 orang di baris ketiga, Fortuner hanya didesain untuk 2 orang saja di baris itu. Paling tidak, penumpangnya masih dapat ventilasi AC, tempat penyimpanan dan sabuk pengaman.
Bagasi Fortuner sedikit lebih lega daripada yang lama, dan lagi-lagi sama seperti Innova, bangku baris ketiganya dilipat menyamping dan bangku baris keduanya dilipat ke depan, namun kini ada power outlet 12V di sisi kiri bawah bagasi. Pekerjaan melipat bangku belakang Fortuner sangat mudah dan enteng, bahkan anak kecil bisa melakukannya. Ban serep Fortuner diletakkan di kolong mobil, namun beberapa tipe sudah mendapat cover ban serep supaya terlihat lebih rapi.
Mesin
Mesin diesel Fortuner setali tiga uang dengan Innova, yakni mesin berkode GD dengan spesifikasi 2.400 cc 4 silinder turbo yang tenaga dan torsinya sedikit dinaikkan dari Innova supaya kuat membawa bodi Fortuner yang mengidap obesitas. Sementara mesin dieselnya baru, mesin bensinnya masih versi jadul, 2.700 cc 4 silinder yang hanya dilengkapi teknologi Dual VVT-i. Kami bilang “hanya” soalnya perbedaan tenaga dan torsinya kecil sekali. Tidak sampai 3 PS dan 5 Nm.
Kesimpulan
Dengan harga varian termurah yang beda tipis dengan Kijang Innova Q hingga varian 4×4 yang harganya sudah tembus 600 jutaan, ada kesan kemahalan pada Fortuner 4×4, namun dengan varian yang lain, kenaikan harganya tergolong wajar dengan harga yang terkatrol sekitar 17-28 juta menurut Toyota. Perubahan desainnya sendiri bagus untuk sebuah generasi baru, tidak terlalu aneh dan tidak terlalu datar.
Desain interiornya meski mirip Innova, tapi lebih mewah dengan lapisan kulit di beberapa bagian biar plastik murah yang ada di dashboard dan doortrim bisa dimaafkan. Fitur-fiturnya cukup oke untuk sebuah generasi baru dibanding versi lama yang kosongan, biarpun tidak ada sunroof. Tapi kami agak bingung mengenai kabinnya yang tidak mengalami penambahan luas berarti, belum lagi roof monitor yang terkesan murahan karena masih mudah goyang-goyang.
Jangan lupakan rem belakang yang masih teromol, padahal Fortuner versi Australia rem belakangnya sudah cakram, dan mesin bensinnya tidak ada perubahan yang drastis. Jika ingin tahu reputasi mesin bensinnya, silakan tanya pengguna Fortuner bensin lawas. Catat juga bahwa Toyota tidak menyematkan fitur keselamatan yang sama di tiap trim, karena hanya tipe VRZ diesel 4WD matik yang punya 7 airbags, HSA, VSC, traction control dan lain-lain. Keselamatan di varian lain tergolong standar, yakni 3 airbags, ABS, EBD, BA, dan lain-lain. Agak bikin bingung untuk mobil yang harganya setengah miliar, karena standar fitur keselamatannya kok sama dengan mobil lain yang lebih murah?
toyota fortuner 2016 4wd indonesia
Sekilas waktu test drive juga, terasa kalau Fortuner baru ini lebih stabil daripada yang lama, karena saat bermanuver dan melintasi jalan jelek, kami merasa mobil ini lebih kaku, terutama di bagian kaki-kaki. Jangan senang dulu, itu bisa jadi berarti kenyamanan berkurang, tapi karena itu baru sekilas di arena test drive, kami sih tidak puas, kami harap bisa mengendarai full mobil ini untuk tahu apa saja perubahannya.

Jawa Pos V-Kool Teknologi Canggih Glass Fusion

Dalam ajang Indonesia International Motor Show 2016, rupanya tidak hanya dijadikan momentum bagi peserta produsen berbagai kendaraan, namun juga produsen aksesoris otomotif. Seperti V-Kool yang memproduksi kaca film kendaraan, event IIMS 2016 juga dijadikan ajang momentum untuk memperkenalkan produk termuktahir bernama V-Kool Ultramaster Glass Fusion.
V-Kool Ultramaster Glass Fusion merupakan produk terbaru dari jajaran V-Kool Ultramaster, Glass Fusion sudah diteliti oleh Alfred University Institute of Glass Science and Engineering. Penelitian ini membuktikan bahwa kaca yang dilapisi Glass Fusion akan menjadi lebih kuat dan lebih jernih. Glass Fusion meningkatkan koefisien friksi dan kemampuan daya topang pada kaca hingga 10 kali lipat. Baca juga: harga mobil honda mobilio atau harga mobil honda mobilio 2016 juga harga mobil honda mobilio bekas beserta juga harga mobil honda mobilio terbaru dan juga spesifikasi mobil honda mobilio
Percobaan ini sempat dipertontonkan kepada kami dengan membandingkan kaca film Glass Fusion dan non Glass Fusion dengan cara menyiramkan dengan lumpur dan air. Hasilnya Glass Fusion dapat melunturkan lumpur dan air lebih cepat dibandingkan tanpa Glass Fusion. Artikel terkait: honda mobilio dan honda mobilio bekas juga honda mobilio terbaru beserta honda mobilio 2016 dan juga all new honda mobilio
Membuat kaca tahan terhadap benturan kerikil sehingga terhindar dari baret dan keretakan
Meningkatkan kejernihan dan memperjauh jarak pandang Anda
Mengurangi pantulan cahaya dan menyilaukan pada malam hari
Menambah daya tolak air sehingga pandangan lebih baik ketika kondisi hujan deras
Melindungi kaca dan hujan asam, polusi, jamur dan kerak air.
vkool-iims-2016-review-ultramaster-glass-fusion
Glass Fusion dapat meningkatkan keamanan dalam berkendara. Kaca depan dengan menggunakan aplikasi Glass Fusion dapat meningkatkan visibilitas pada kondisi hujan sebesar 35% dan mengurangi silau hingga 30%. Teknologi nano pada Glass Fusion dapat diaplikasikan hampir pada semua permukaan yang mengandung silika (silika dioksida) seperti kaca, keramik, porselin, granit dan batu kuarsa.
Perbedaan penting dari Glass Fusion dibandingkan dengan water repellent lainnya adalah, Glass Fusion mengisi pori-pori kaca, lalu melapisinya dengan coating, sehingga Glass Fusion merubah karakteristik kaca menjadi lebih licin, dan Hydrophobic (membuat air enggan menempel ke permukaan kaca) sehingga meningkatkan visibilitas. Artikel terkait: harga honda mobilio juga harga honda mobilio 2016 dan harga honda mobilio terbaru beserta harga honda mobilio bekas dan juga review honda mobilio
Dengan pengaplikasian Glass Fusion, dapat meningkatan visibilitas dan dapat memberikan waktu ekstra untuk menghindari bahaya hingga jarak hampir 20 meter saat mengemudi dengan kecepatan 60 km/jam. Fitur seperti ini tentunya cukup penting bagi kita untuk memberikan rasa aman pada berkendaraan. So apabila anda penasaran, monggo berkunjung ke booth V-Kool yang berada di IIMS 2016. karena untuk pengaplikasian Glass Fusion untuk mobil anda, dimulai dari harga 700 Ribuan untuk mobil kecil, plus diskon khusus pada event tahunan ini.

Jawa Pos Honda Civic Turbo Indonesia

Satu fakta yang terjadi sekarang, sedan bukanlah sesuatu yang bisa diandalkan merek manapun saat ini untuk menggenjot kas perusahaan, terutama di pasar Indonesia. Tapi bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan dengan sedan, karena sedan adalah ujung tombak dari citra merek mobil, dan masih ada pabrikan yang mau membuat nadi sedan berdenyut kembali. Contohnya Hyundai yang meluncurkan divisi premium Genesis yang berkonsentrasi ke sedan mewah dahulu untuk membangun citra.
Contoh kedua adalah Civic generasi kesepuluh yang baru diluncurkan di IIMS 2016. Civic anyar ini diklaim jadi kembalinya nama Civic ke arah yang seharusnya, yakni sporty, dan Civic ini adalah Civic pertama di dunia yang pakai mesin turbo langsung dari Hondanya. Civic yang datang ke Indonesia hanya 1 varian, yakni Civic Turbo bertransmisi CVT. Terus, apa yang membuat Honda yakin Civic ini adalah Civic yang sporty? Atau malah Civic yang krisis identitas? Ini saatnya untuk membedah mobil ini.
Eksterior
Cakep. Tidak ada kata lain yang lebih pas untuk menggambarkan kesan yang ditangkap saat melihat Civic ini secara langsung. Honda melirik coupe 4 door buatan merek lain seperti Audi, BMW atau Mercedes lalu mengejawantahkannya menurut paham desain mobil yang mereka yakini. Hasilnya, Civic ini punya karakter desain seperti coupe, kelihatan dari atap rendah, garis pinggul lebar, buntut pendek nan melandai, lampu sipit dan lain sebagainya. Oh ya, Civic ini hasil riset di Amerika, bukan Jepang.
Tapi akuilah, ada beberapa sudut pandang yang membuat Civic ini jadi berkurang karismanya, contohnya dari rear quarter. Saking panjang dan landainya kaca belakang serta pendeknya penutup bagasi, sedikit membuat dahi berkerut saat mencerna bentuknya, karena jadi agak aneh, sudah begitu overhang depan dan belakang kelihatannya agak panjang ya? Lanjut ke hal lain, saya merasa ada aura BMW 3 Series F30 dan Mitsubishi Galant hiu saat melihat desain depannya. Ah, mungkin hanya perasaan saya saja.
Di Thailand, negara asal impor Civic Turbo ini ada varian yang punya gril berwarna hitam, namun kita hanya dapat yang grilnya chrome, tapi proporsinya bagus. Pencuri perhatian di sektor muka ada pada lampu depan full LED-nya, karena waktu dinyalakan, sinarnya lain dari lampu LED mobil lain. Sepertinya saat tahu trik ini sukses di Acura, Honda langsung menerapkan hal yang sama ke mobilnya sendiri. LED DRL? Tentu saja ada, lampu depannya juga sudah auto. Artikel terkait: harga mobil honda jazz juga harga mobil honda jazz 2016 beserta harga mobil honda jazz bekas dan juga harga mobil honda jazz terbaru atau spesifikasi harga mobil honda jazz
Rival abadi Toyota Corolla ini disematkan pelek 17 inci two-tone. Modelnya lumayan, tapi untuk sedan yang perawakannya agresif seperti ini, harapannya desain peleknya bisa mantap juga seperti bodinya. Kalau di Thailand, pelek ini hadir untuk varian Turbo RS alias top of the line. Rem cakram di keempat roda juga siap mengawal, yang memang sudah layak dan sepantasnya untuk sedan sekelas Civic.
Tapi dari luar sudah kelihatan apa saja yang hilang dibanding versi Thailand. Jika versi Thailand punya kamera di spion yang akan menampilkan gambar kondisi di samping dengan cakupan yang lebar untuk mengurangi blind spot pengemudi, versi Indonesia kameranya dihilangkan, sehingga spionnya hanya dihiasi dengan lampu sein LED saja. Agak sayang ya? Oh ya, ban Civic ini adalah Yokohama Advan dB berukuran 215/50 R17.
Lampu belakang Civic dipercayakan kepada cahaya LED bar, bentuknya kelihatan seperti huruf C atau bumerang saat menyala. Antena sirip hiu juga cocok dengan siluet ala coupe yang ditawarkan Civic ini. Secara personal, saya melihat ada kesamaan antara Civic dengan Audi A7 Sportback, terutama kalau dilihat di sektor belakang, tapi jika A7 tail pipenya didesain dengan rapi, punya Civic sedikit agak janggal. Artikel terkait lainnya: harga honda jazz atau harga honda jazz 2016 beserta harga honda jazz terbaru dan juga harga honda jazz bekas bisa juga review honda jazz
Okelah, dia punya twin exhaust yang keduanya berfungsi, tapi coba dilihat dengan seksama, khususnya dari samping, seolah pipa knalpotnya seperti agak terpotong bukan? Mungkin untuk berikutnya, bisa dirapikan dengan meniru tatanan muffler dan bumper Mazda 6 SkyActiv misalnya. Sportynya dapat, rapinya juga dapat. Civic Turbo ini tidak punya sensor parkir, tapi sudah dapat kamera parkir.
Interior
Biarpun desainnya punya kemiripan di beberapa bagian dengan Honda BR-V, Brio dan Mobilio, tapi dashboard Civic terasa lebih niat dibuatnya. Buktinya, setengah bagian atas dashboard berlapis bahan soft pad yang terasa berkualitas saat ditekan, dan pastinya, tidak goyang, itu yang penting. Tidak hanya itu, ada aksen brushed aluminium bernuansa mewah pada bagian dashboard yang terletak di depan penumpang.
Tapi catat, cerita seperti itu tidak berlanjut ke dashboard dan doortrim di setengah bagian bawah, karena di sinilah kembali kita berjumpa dengan material plastik, tapi untung saja plastiknya tak terasa seperti plastik yang murah(an). Jika anda senang mengemudi dengan gaya sporty, anda akan suka duduk di bangku pengemudinya. Posisi duduknya sangat rendah dan terasa sporty, layaknya menyetir mobil sport, didukung dengan dashboard yang posisinya juga tidak tinggi.
Posisi mengemudi mantap ini pun sudah disiapkan sejumlah pengaturan agar bisa pas untuk banyak orang. Selain didukung dengan pengaturan tilt & telescopic pada setir, jok pengemudinya sudah elektrik dan bisa diatur 8-way. Semua joknya berbahan kulit, setirnya sudah punya tombol untuk cruise control, pengaturan audio dan telepon. Di sisi kanan pengemudi, kelihatan tombol start-stop button dan tombol untuk mematikan stability control.
Tapi agak risau melihat panel instrumennya. Di Thailand, Civic Turbo punya panel instrumen full LCD yang display spidometer, takometer dan MID-nya keren, sementara versi Indonesia malah turun menjadi paduan takometer analog serta spidometer plus MID digital. Head unit dengan tombol semu seperti TV LCD rumah pun jadi unek-unek, karena kita tidak bisa meraba tombolnya dengan jari saat harus melakukan fungsi tertentu yang tidak bisa lewat setir.
Contoh, salah pencet tombol, niat hati ingin memencet tombol home, yang terpencet malah tombol power di head unit. Masih ada orang yang suka tombol fisik, karena cukup menghapal letaknya tanpa perlu melihat dan kemungkinan salah pencet lebih kecil. Tapi kalau ada yang suka tombol seperti ini, ya tidak apa-apa. Urusan wiper, Civic sudah punya speed sensing wiper meski tidak punya mode auto. Di dekat tuas CVT-nya, ada tombol brake hold, rem parkir elektrik dan mode econ.
Visibilitas Civic layak untuk dipuji, karena mudah untuk melihat ke kanan-kiri tanpa terlalu terhalangi oleh pilar A. Ada fitur yang hanya dimiliki Civic di kelasnya saat ini, yakni remote engine start. Jika berada dalam jarak maksimal 40 m, anda tinggal pencet tombol di remote kunci dan mesin serta AC akan menyala. Kontrol AC berlayar digitalnya masih kenop putar biasa, dengan single zone climate control otomatis.
Kepraktisan biasanya bukan hal yang jadi jualan pada sedan, termasuk Civic ini. Jumlah penyimpanannya cukup dan kapasitasnya lega, tapi sepraktis-praktisnya sedan mau berapa banyak sih jumlah penyimpanannya? Lokasi tempat untuk penyimpanan ada di glovebox utama, sekitar tuas transmisi dengan model bertingkat, doortrim, kantong jok serta cup holder di armrest belakang. Di penyimpanan bertingkat dekat tuas transmisi, ada power outlet 12 V.
Kabin belakangnya apa kabar? Soal kelegaan, Civic ini boleh juga, karena baik ruang kaki maupun kepala di sedan ini masih memadai, meskipun sandaran belakangnya terasa kurang rebah jika ingin benar-benar duduk rileks. Tidak seperti di depan, tidak ada material soft touch di doortrim belakang, yang ada hanyalah plastik. Penumpang belakang mendapatkan blower AC, armest dan kantong penyimpanan.
Bagasi Civic lumayan juga luasnya, tapi buntut yang agak pendek membuat bibir atas bagasinya kelihatan agak aneh sedikit. Jok belakang terpisah 60:40 dan bisa dilipat untuk memperluas bagasi. Saya suka standar keselamatan Civic baru ini, karena ia punya 6 airbags, ABS+EBD+BA, auto brake hold, hill start assist, brake override system, jok ISOFIX, dan lain-lain. Ini baru bagus.
Mesin dan Kaki-Kaki
Honda akhirnya ikut-ikutan juga tren turbo seperti Ford Focus Ecoboost dan VW Golf TSI. Inilah Civic berturbo pertama di dunia yang bisa kita nikmati langsung dari Hondanya sendiri, bukan hasil modifikasi. Honda Civic sekarang punya mesin 1.500 cc 4 silinder VTEC Turbo sebagai opsi tunggal di sini, tidak ada opsi 1.800 cc non turbo seperti di Thailand. FYI, mesin ini pada dasarnya sama dengan Honda StepWGN baru di Jepang.
Untuk Civic, tenaganya terkatrol jauh dari Civic FB lama, kini menjadi 173 hp dan torsinya naik jauh menjadi 200 Nm. Asiknya, torsi itu bisa terasa sejak 1.700 rpm saja, jadi secara teori, tidak perlu injak gas dalam-dalam untuk membuatnya melakukan percepatan. Transmisi CVT-nya pasti sedikit mengganjal di batin saat kita tahu potensi mesin turbo ini, apalagi konsumen Civic yang notabene senang fun to drive pasti ingin transmisi yang fun. Semua fakta tentang transmisinya harusnya bisa terungkap kalau kita bisa mengendarai Civic ini di jalanan.
Bagi car enthusiast yang mengerti betul soal suspensi, kabar gembira, Civic baru tetap mempertahankan konstruksi suspensi independen di keempat roda. Di depan MacPherson Strut dan di belakang ada Multi Link. Sekedar info, ingat tidak Civic Type R Turbo di episode AutonetMagz Speciale? Kami sudah mereview First Impression Honda Civic Type R Turbo juga, dan kami agak shock saat tahu suspensi belakangnya tidak independen, karena tipenya torsion bar.
Bagus memang jika Civic Turbo FC memakai suspensi independent dan bukan dependen sejenis torsion bar seperti pada suspensi belakang Civic Type R FK2, meski kalau dibanding Civic FD yang suspensi belakangnya sudah independent double wishbone, rasanya Civic FC Turbo ini perlu berguru lagi kepada Civic FD. Artikel Terjait: honda jazz beserta honda jazz bekas dan juga honda jazz terbaru dan honda jazz 2016 atau all new honda jazz
Kesimpulan
Meski baru menjelajah tanpa test drive, saya yakin, Civic ini bisa menjadi pelipur lara bagi konsumen yang tergila-gila akan nilai penting dari sedan seperti Civic, yakni sporty. Utamanya jelas, kemampuan mesin 1.500 cc turbo ini sudah bisa bikin orang berkata “wah” meski baru melihatnya di atas kertas. Didukung dengan desain cantik, kualitas interior di atas ekspektasi Honda yang belakangan ini kita kenal, kabin lebih roomy dan fitur sesuai kelas mobilnya, khususnya fitur keselamatan.
Ada memang beberapa hal yang menjadi ganjalan, semisal desain belakang yang sedikit aneh kalau dilihat dari sudut tertentu, ada beberapa pengerjaan yang bisa lebih baik lagi saat melihat beberapa area semisal tombol semu head unit yang tidak begitu disukai semua orang, keraguan soal mesin turbo plus CVT, desain interior yang spesialnya agak berkurang karena sudah ditiru oleh Brio, BR-V dan Mobilio di beberapa bagian dan sejumlah hal lain.
Harganya yang mencapai 475 juta Rupiah OTR Jakarta juga bakal menjadi momok tersendiri, namun kami sangat menunggu kesempatan di mana kami bisa berkendara dengan Civic ini nanti, untuk mengetahui seperti apa ia kalau diajak berinteraksi dengan aspal dan pengemudi. Hingga saat ini, inilah satu dari sekian Honda yang benar-benar bagus yang bisa kita beli secara resmi di Indonesia.

Jawa Pos Honda CR-Z 2016 Indonesia

Review Honda CR-Z 2016 - Sejak muncul Toyota Prius dan Honda Insight, mobil-mobil seperti itu banyak dibenci petrolhead, salah satu alasannya karena bentuknya aneh. Tapi makin ke sini, muncul banyak mobil hybrid keren, dan Honda CR-Z yang diluncurkan oleh Honda Prospect Motor kemarin adalah salah satunya. Dengan harga 535 juta Rupiah, Honda menyebut ini sport hybrid, tapi apa dia benar-benar sport?
Saya dari dulu tergelitik dengan pertanyaan ini jauh sebelum CR-Z diimpor ke Indonesia. Katakanlah mobil sport seperti Toyota 86, Honda Civic Type R, Subaru WRX STI dan Mazda MX-5, mereka punya nilai jual di aspek penting mobil sport, yakni performa dan handling (Meski Toyota 86 dan Mazda MX-5 lebih menjual handling dan bukan performa). Kalau CR-Z? Apa dia ini mobil sport sungguhan atau hanya hatchback rupawan bermesin cukupan?
Eksterior
Honda mendesainnya CR-Z dengan pintar, karena dari ujung depan sampai ujung belakang, hampir tidak ada yang salah dengan penampilannya. Sangat sporty, sangat eye catching, dan sama sekali tidak terkesan seperti mobil akuntan kalau dilihat dari luar. Tapi, ini adalah facelift kedua untuk CR-Z. Untuk versi facelift kedua ini, CR-Z dapat bumper depan dan belakang baru, motif gril baru, dan headlamp LED juga jadi standar. LED-nya cantik parah, mirip mobil Acura! Nice!
Sementara di samping, desain peleknya baru dengan ukuran 17 inci, dan remnya sekarang pasti lebih pakem, karena jika CR-Z yang dulu remnya 14 inci, sekarang jadi 15 inci. Tapak belakang pun melebar 10 mm, dan setting suspensi depan dan belakang pun direvisi biar lebih nyaman. Agak aneh, padahal CR-Z lawas sama sekali bukan mobil yang suspensinya keras seperti Brio misalnya, masih bisa dibilang layak dan nyaman untuk sehari-hari. Artikel terkait: harga daihatsu ayla juga harga daihatsu ayla 2016 dan juga harga daihatsu ayla terbaru beserta harga daihatsu ayla bekas dan juga review daihatsu ayla
Sejauh ini kesannya menjanjikan, meski untuk beberapa orang bagian belakangnya sedikit agak aneh, tapi tidak jadi soal. Di bagian belakang mobil ini tidak ada knalpot yang nongol, biar kesannya mobil ini ramah lingkungan dan tidak beremisi, padahal tetap saja ada gas buang, karena knalpotnya ngumpet di dalam. Tapi tidak hanya Honda CR-Z saja yang seperti ini, mobil hybrid lain seperti Hyundai IONIQ juga pakai metode yang sama.
Tapi jujur saja, CR-Z ini punya basis yang sama seperti Honda Insight, dan Insight adalah sebuah mobil hybrid tua. Jadi, dia cantik di luar seperti Meriam Bellina, tapi tua di dalam seperti meriam Portugis. Tapi sejauh ini semuanya masih sangat menjanjikan, ini kelihatan seperti mobil buatan desainer dan engineer, karena selain bisa dibuat cakep, nilai aerodinamikanya juga termasuk bagus lho. Baca juga: harga mobil daihatsu ayla dan harga mobil daihatsu ayla 2016 beserta harga mobil daihatsu ayla bekas dan juga harga mobil daihatsu ayla terbaru dan juga spesifikasi mobil daihatsu ayla
Interior
Saya suka desain dalamnya. Interiornya punya desain yang sangat fokus, futuristik dan driver oriented. Ada rasa seperti masuk ke kokpit pesawat tempur saat duduk di kabin pengemudinya, plus dia punya posisi duduk yang rendah dan sporty. Rasanya benar-benar seperti mobil buatan engineer dan desainer. Good job, desainer dan engineer Honda.
Tapi di balik itu, harus diketahui bahwa materialnya adalah plastik. Tapi sekalian menginfokan, sebenarnya ada apa dengan plastik? Alfa Romeo 4C dan Subaru WRX juga plastik kok interiornya. Well, sebenarnya tidak ada masalah, tapi kadang itu memperlihatkan seberapa besar niat mereka bikin mobil, dan saya tetap memandang 2 mobil tadi sebagai mobil sport bagus.
Namun kalau bisa pakai material yang bagus, pakailah yang bagus. Lagipula, inti dari mobil sport itu kan performanya, pengendaraannya, atau kecantikannya. Plastik di interior harusnya bisa terbayarkan dengan hal-hal itu, dan di CR-Z ini, dia dibayar dengan desain luar-dalam yang cakep. Honda CR-X sepertinya tidak akan malu kalau desain penerusnya, yakni CR-Z sebagus ini.
Lupakan soal plastik, karena saya amat sangat puas dengan kombinasi bahan joknya. Paduan bahan fabric dan kulitnya bagus dan pas, bisa mencuatkan kesan sporty. Fabric-nya pun bukan fabric murahan, bahkan di armrest tengah yang sekaligus menjadi penutup glovebox kini dilapisi kulit. Posisi duduk joknya rendah dan sporty, dan ketinggian jok pengemudi bisa diatur secara manual. Lumayanlah, ada fungsi standar seperti reclining dan sliding.
Seperti smartphone yang ada di dekatmu, CR-Z punya banyak mainan, contohnya pilihan mode berkendara. Ada mode eco yang bakal membuat mobil menjadi lebih santai dan membuat cincin di spidometer ala 3D-nya berwarna hijau. Lalu ada mode normal untuk kondisi berkendara biasa dan cincinnya berubah menjadi biru, dan berikutnya mode sport yang bakal mempertajam respons pedal gas, membuat setir jadi lebih berat dan cincin di spidometer menjadi berwarna merah.
Dan ada hal unik tentang tombol S+ ini. Ini adalah tombol boost, jadi saat indikator S+ Ready udah muncul di panel instrumen, kita pencet tombol ini, nanti kita bakal dapat akselerasi instan dari tenaga baterai dan motor listriknya. Seperti sistem KERS di mobil F1, tapi boost ini hanya bisa bertahan selama 5-10 detikan. Perumpamaan simpel, pernah main NFS Underground 2? Tahu efek NOS? Kira-kira seperti itu, tapi ini bukan NOS, ini motor listrik dan baterai.
Selebihnya, ini tempat yang enak buat pengemudi dan penumpang depan. Komplit pula, ada ac otomatis, stability control, 7 speaker, 6 airbags, active noise cancelation, auto headlamp & wiper, dan bahkan dia punya sistem yang membuat suara mesin palsu yang bakal disalurkan via speaker mobil. Suaranya beda, tergantung dari mode berkendara yang dipilih.
Alasannya biar pengemudinya merasa mobil ini kenceng, padahal dia ini cuma hatchback sporty yang pakai mesin milik Honda Jazz hybrid, dan itu bukan mobil sport. Tapi suara palsu ini bukan cuma monopoli CR-Z saja, soalnya BMW M5 dan Renault Clio RS punya sistem suara mesin palsu juga.
Untuk mobil yang sporty, tempat penyimpanan di Honda CR-Z ini cukup banyak, jadi CR-Z ini lumayan praktis. Tapi kalau saya bilang CR-Z ini luas, tidak juga, cenderung sempit. Ruang belakangnya itu cuma formalitas, karena hanya bisa dipakai balita, itu pun balitanya tidak boleh mengidap claustrophobia, karena nyaris tidak bisa melihat ke luar jendela. Syarat orang dewasa kalau mau duduk nyaman di situ adalah tidak punya kaki, kepala dan leher.
Tidak hanya itu, karena desain atapnya datar dan kacanya sempit, visibilitas belakangnya sangat minim, susah mau melihat masa lalu… Maaf, maksudnya melihat ke belakang dari kaca spion tengah. Karena baterainya ada di bawah bagasi belakang dan dia punya atap rendah, bagasi CR-Z luasnya ala kadarnya, sekitar 255 liter jika tak salah. Itu adalah ukuran bagasi city car, tapi kami tak memandang hal ini sebagai masalah krusial sebenarnya. Baca juga: daihatsu ayla baca juga daihatsu ayla bekas dan juga daihatsu ayla terbaru beserta daihatsu ayla 2016 dan juga all new daihatsu ayla
Mesin
Sejauh ini, kesannya mobil ini seperti mobil buatan engineer dan desainer, tapi saat kita menggeledahnya lebih dalam lagi sampai ke mesin, rupanya masih ada akuntan yang ikut campur dalam pembuatannya. Itu karena dia punya mesin yang sama seperti Honda Jazz hybrid, 1.500 cc 4 silinder dengan kombinasi baterai+motor listrik yang kalau ditotal, tenaga dan torsinya ada di 130 hp dan 172 Nm, akselerasi 0-100 bisa sekitar 9-10 detikan dengan top speed 209 km/jam.
Kedengarannya tidak jelek, tapi itu masih di zona rata-rata mobil reguler, bukan? Transmisinya juga hanya CVT, yang artinya bagus buat efisiensi dan kehalusan, tapi mungkin tidak buat fun to drive. Bahkan untuk yang CVT, tenaga dan torsinya disunat dibanding opsi transmisi manual 6 percepatan biar transmisinya awet, tapi sayang yang manual tidak dijual di Indonesia.
Akan kami jelaskan. Motor listrik yang ditanam di roda depannya, itu mendapat tenaga dari baterai. Motor listriknya akan bekerja di kecepatan rendah biar akselerasi mobil lebih sigap, karena torsi 172 Nm-nya sudah bisa terasa sejak 1.000 rpm. Jadi bagi yang suka nyalip mobil lain di rute dalam kota dan sering kena macet-macetan, mobil ini cocok. Mungkin sampai situ kalian merasa tidak ada masalah, apalagi karena sistem hybrid ini bisa membuat mobil jadi irit BBM. Jelas dong, siapa yang tidak mau mobil irit? Kami pun mau.
Tapi ada dugaan yang harus kami sebutkan. Honda Jazz hybrid yang mesinnya sama dengan CR-Z ini, saat melaju di kecepatan tinggi, katakanlah 80-100 km/jam, motor listrik Jazz hybrid akan mati, sehingga ia jadi mobil bensin normal yang membawa beban ekstra berupa baterai dan motor listrik. Kami menduga hal yang sama juga terjadi pada CR-Z, tapi ini belum diketahui pasti.
Pemilik CR-Z pun tidak bisa menjalankan CR-Z dengan mode elektrik saja, tidak seperti Toyota Prius atau BMW i8 yang bisa berjalan dengan tenaga baterainya saja. Menurut pengujian Honda, CR-Z sanggup melewati banjir setinggi 30 cm tanpa merusak baterainya akibat air. Perlu dicatat, baterainya water resistant, bukan water proof. Usia baterai CR-Z diklaim bisa hingga 15 tahun. Karena ini bukan Tesla, baterainya tidak perlu di-charge di colokan listrik di rumah atau kantor.
Kesimpulan
Jadi, apa sebenarnya CR-Z ini? Dia adalah jawaban bagi kalian yang suka bertanya,”Ada nggak ya mobil yang desainnya keren, bensinnya irit tapi harganya nggak sampe M-M-an?” ada, ya ini mobilnya. Ini adalah mobil keren yang bisa bikin kegantengan pemiliknya naik 100 kali lipat di depan lawan jenis. Saya tidak bilang CR-Z ini mobil sport, tapi bisa dibilang mobil sporty atau fashion car, karena tampilannya lebih menjual daripada aspek lain, dan ingat, harganya masih di angka 500 jutaan.
Tapi saya sendiri sangat bingung dengan CR-Z ini. Mau dibilang mobil sport, tapi tenaga dan torsinya tidak spektakuler. Teknologi hybrid-nya sendiri terlihat cenderung ke performance, karena mengharamkan mobil berjalan dengan mode elektrik, tapi kok tambahan ekstra tenaga dan torsinya tidak seberapa? Kalau cenderung ke efisiensi, mungkin bakal lebih baik jika CR-Z menyediakan mode full elektrik seperti BMW i8. Pendek kata, just show and no go

Jawa Pos Mitsubishi Pajero Sport Dakar

Kemarin, Mitsubishi Indonesia mengundang kami untuk mencicipi bagaimana rasanya SUV ladder frame baru mereka, yakni Pajero Sport dijajal di medan offroad yang susah. Tentunya, Mitsubishi mengandalkan pembalap-pembalap yang sudah khatam dengan lintasan reli seperti Hiroshi Masuoka, Rifat Sungkar, Rizal Sungkar dan Akbar Hadianto. Unit yang dipakai untuk melibas trek sudah pasti yang 4WD, dengan modifikasi hanya pada ban pacul untuk offroad.
Kebetulan, selain test ride yang artinya kami menumpang di mobil yang dikendarai pereli handal yang telah kami sebut tadi – yang pasti sensasinya seru tiada banding – Mitsubishi menyediakan unit Pajero Sport untuk test drive. Sebelumnya, tolong catat hal ini baik-baik, karena kami mendapat area terbatas untuk test drive, tidak semua kelebihan dan kekurangan Pajero Sport Dakar ini bisa kami ketahui secara penuh. Kami tetap menyarankan anda untuk test drive sendiri, jadikan artikel ini sebagai pegangan saja.
Saya sengaja memilih yang Dakar, karena penasaran dengan mesin 2.400 cc 4 silinder 4N15 turbo diesel baru dan transmisi 8 percepatan yang dibawanya. Untuk awal, getaran yang terasa saat menyalakan mesin dan idle masih ada sedikit, tapi itu wajar mengingat ini mesin diesel. Saat digas, terasa kalau gigi 1 mobil ini rasionya tidak terlampau rapat, sehingga gigi 1 pada transmisi 8 percepatan ini terasa mirip dengan gigi 1 di transmisi 5 atau 6 percepatan. Baca juga: harga mobil daihatsu terios dan harga mobil daihatsu terios 2016 juga harga mobil daihatsu terios bekas beserta harga mobil daihatsu terios terbaru dan juga spesifikasi mobil daihatsu terios
Berikutnya, untuk akselerasi kecil-kecilan seperti hendak menyalip mobil lain, tenaga 181 PS tidak akan mengecewakan, dan ini jauh lebih baik daripada Fortuner. Ini bagus, tapi tetap tidak seganas Hyundai Santa Fe, dan ada alasan logis untuk itu. Pajero Sport yang berbobot nyaris 2 ton hanya dapat 181 PS, sementara Hyundai Santa Fe yang pernah saya coba beratnya hanya 1,8 ton dan bertenaga 197 PS. Dengan berat lebih enteng 200 kg dan tenaga lebih besar 16 PS, wajar kalau Santa Fe lebih kencang dari Pajero Sport, tapi tetap Pajero Sport lebih bisa lari daripada Fortuner.
Setirnya pun enak, bobotnya pas, tidak terlalu berat ataupun terlalu ringan, tapi sayang saya merasa feedback setir ini harusnya bisa lebih baik lagi, mengingat Mitsubishi biasanya jago kalau membuat mobil yang driver oriented. Perpindahan giginya juga tergolong baik dan halus, tapi jika saya boleh berkata-kata, ada satu hal yang kurang sreg di Pajero Sport Dakar baru ini, dan satu hal itu adalah suspensinya. Baca juga: daihatsu terios dan daihatsu terios bekas atau daihatsu terios terbaru beserta daihatsu terios 2016 dan juga all new daihatsu terios
Suspensinya terasa terlalu empuk buat sebuah mobil berlogo Mitsubishi, bernama Pajero, ada embel-embel Sport dan ditambah Dakar. Waktu kami coba remnya, bodi mobil pun terasa goyang naik-turun saat mobil sudah berhenti total. Body roll mobil ini juga terasa, tapi mengingat ini adalah SUV ladder frame yang titik beratnya tinggi, hadirnya body roll bukanlah hal aneh. Di jalan mulus, suspensi seperti ini memang sedikit kurang, tapi di jalan jelek atau offroad, suspensi seperti inilah yang pas untuk handling dan kenyamanan di jalanan jelek.
Saat sesi test drive selesai, saya tidak sengaja membuat Pajero Sport Dakar RWD yang saya tes sedikit terjebak di dataran lumpur pada bagian ban belakangnya. Tentu saja tidak bisa lolos dengan mudah, karena ia pakai ban standar. Solusinya, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan mobil sampai ban menemukan traksi, dan saya lihat ikon traction control di panel instrumen berkedip, dan saya langsung berpikir,”Oh, traction control is working well.” Artikel terkait: harga daihatsu terios dan harga daihatsu terios 2016 beserta harga daihatsu terios terbaru dan juga harga daihatsu terios bekas atau juga review daihatsu terios
Saya menyadari itu, karena saya menginjak pedal gas secara penuh, tapi mesin tidak serta merta berputar di redline, melainkan naik pelan-pelan secara gradual sampai ban mendapatkan traksi yang bagus. Selang beberapa manuver kemudian, akhirnya lolos juga dari tanah berlumpur. So, dari artikel ini, bisa disimpulkan sedikit apa yang ditawarkan Pajero Sport baru, tapi sekali lagi kami ingatkan, bakal lebih afdol kalau anda melakukan tes sendiri, jadikan bahan tulisan ini sebagai referensi saja, toh kami juga baru mencoba mobil ini dalam waktu sebentar saja.

Jawa Pos Honda Jazz 2016 Minor Change

Daripada melihat via foto atau menunggu IIMS 2016, kami lebih penasaran dengan melihat Honda Jazz minor change 2016 baru secara langsung. Bukan apa-apa, soalnya siapa tahu kalau ada ubahan lain selain head unit dan pelek kan? Untungnya, ada Honda Jazz minor change yang sedang dipamerkan di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung. Tanpa basa-basi, saya langsung meluncur ke lokasi untuk mencari tahu, apa saja bedanya.
Sesudah melihat, rupanya benar, Honda Jazz minor change sedang dipamerkan untuk memikat konsumen. Sebelumnya, di artikel ini saya hanya menjelaskan apa saja yang berubah dan bagaimana, untuk hal lain yang masih sama dengan Jazz sebelumnya, tidak akan saya bahas secara spesifik, dan anda bisa melihat artikel First Impression Review Honda Jazz jika masih penasaran dengan Jazz secara keseluruhan. Artikel Terkait: suzuki ciaz dan juga suzuki ciaz bekas beserta suzuki ciaz terbaru dan suzuki ciaz 2016 dan juga all new suzuki ciaz
Pelek barunya masih berukuran sama, 16 inci dengan ban Bridgestone Turanza. Motif peleknya mengingatkan dengan milik Honda Civic FB. Lumayanlah, kelihatan lebih “mobil baru” dibandingkan dengan Jazz sebelumnya. Tapi ingat, ubahan di eksteriornya hanya pelek itu saja, tidak ada apa-apa lagi. Rem belakang masih teromol, lampu LED tetap standar, tidak ada kamera parkir, dan lain-lain.
Berikutnya, masuk ke dalam. Ada kemajuan pada head unit-nya (kemajuan, secara harafiah), karena letaknya memang lebih maju daripada sebelumnya, atau mungkin cocoknya dibilang lebih keluar. Diklaim, fiturnya masih sama seperti yang lawas, bisa untuk CD, DVD, MP3, AUX, USB, HDMI, tapi minus GPS. Slot untuk CD dan DVD ada di bawah monitor yang letaknya miring itu. Baca juga: harga suzuki ciaz atau harga suzuki ciaz 2016 dan harga toyota fortuner terbaru atau juga harga suzuki ciaz bekas beserta review suzuki ciaz
Serius, monitor ini letaknya agak miring, jadi kami agak khawatir dia akan agak kurang jelas display-nya saat silau kena sinar matahari. Sudah begitu, letaknya yang agak keluar membuatnya terkesan tidak dipasang dengan baik. Maksudnya sih baik, mau kelihatan modern, tapi setidaknya perhitungkan estetika juga. Kalau memang didesain untuk in-dash, ya in-dash saja, tidak usah maksa jadi out-dash atau nongol-dash.
Di balik monitornya, di sebelah kanan dekat tombol hazard, ada slot untuk mencolokkan USB dan kabel HDMI. Sudah, itu saja ubahannya, selebihnya masih sama dengan Jazz lama. Oh ya, jika anda bertanya-tanya kenapa tidak ada paddle shift, ini bukan karena penghilangan fitur, tapi karena ini memang Jazz bertransmisi manual. Artikel terkait: harga mobil suzuki ciaz baca juga harga mobil suzuki ciaz 2016 beserta harga mobil suzuki ciaz bekas dan juga harga mobil suzuki ciaz terbaru atau juga spesifikasi mobil suzuki ciaz
Soal kenaikan harga, staf Honda yang bertugas di pameran itu mengatakan belum ada kenaikan harga. Kalau pun ada, mungkin minggu depan, dengan kisaran sekitar 5 juta Rupiah. Apa opinimu mengenai ubahan Jazz baru ini? Sampaikan di kolom komentar!

Jawa Pos Hyundai Santa Fe Facelift Indonesia

Sebelum dimulai, tolong cerna kata “preview” pada artikel Hyundai Santa Fe kali ini. Karena masih belum diluncurkan dan Hyundai Indonesia masih berencana untuk mengubah spek Santa Fe facelift 2016 versi Indonesia, jadi mobil yang anda lihat di sini belum final untuk dilempar ke pasaran. Rencananya, salah satu yang bakal diganti adalah head unit dengan eagle eye view seperti pada Santa Fe D-Spec.
Jadi, apa yang Hyundai Indonesia coba perlihatkan kepada kami melalui satu unit Santa Fe berwarna cokelat muda ini? Simak penelusurannya di sini! Oh ya, supaya mudah membandingkannya bagi mayoritas konsumen, kami bandingkan dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport meski mereka berdua sangat berbeda dengan Santa Fe. Fortuner dan Pajero Sport pakai sasis truk alias ladder frame, sementara Santa Fe bersasis monokok seperti CX-5, CR-V, X-Trail dan Forester.
Eksterior
Dari sejak generasi yang ini muncul, rasanya Santa Fe benar-benar mature and wisely designed, pas dengan gaya SUV atau crossover Eropa. Perubahan dari Santa Fe pra-facelift dan facelift ini sebenarnya sedikit dari segi eksterior, tapi hasilnya pas. Kami mengerti, karena desain Santa Fe standarnya sudah ganteng, jadi tidak perlu banyak effort untuk mempertahankan penampilannya. Kalau salah resep, jatuhnya malah jadi norak dan jelek. Baca juga: harga mobil daihatsu xenia dan harga mobil daihatsu xenia 2016 dan juga harga mobil daihatsu xenia bekas beserta harga mobil daihatsu xenia terbaru atau spesifikasi mobil daihatsu xenia
Contohnya, versi facelift ini diberikan desain bumper baru yang membuat foglamp kanan-kiri terkesan menyatu oleh sebuah garis hitam di tengah yang tipis. Dibandingkan dengan Santa Fe yang masih ada sekarang, Santa Fe facelift sudah punya cornering light yang bakal menerangi sisi kiri atau kanan mobil tergantung ke arah mana setir dibelokkan, seperti pada Nissan Teana 230JS V6. Selain itu, di bumper depan juga ada 4 titik sensor parkir yang bisa dimatikan jika anda merasa bunyinya mengganggu di kabin.
Lampu projector HID Hyundai Santa Fe facelift 2016
Gril hexagonalnya kini punya bilah krom dengan desain berefek 3 dimensi, tapi jumlah chrome-nya pas, tidak jadi overchrome seperti Pajero Sport anyar misalnya. Tata letak bagian dalam headlamp-nya juga diatur ulang, meski soal fitur lampu depan dia bisa dibilang lumayan. Pasalnya, dia memiliki lampu HID, DRL LED dan cornering light tadi. Boleh juga kan? Tapi pemilik Fortuner VRZ masih bisa menyombongkan Bi-LED yang ada padanya. Artikel terkait: harga daihatsu xenia dan harga daihatsu xenia 2016 juga harga daihatsu xenia terbaru dan juga harga daihatsu xenia bekas atau review daihatsu xenia
SUV Hyundai Santa Fe terbaru
Sisi samping mobil ini tidak ada yang berubah selain peleknya, yang kini berwarna abu-abu dengan ukuran 19 inci, alias setara Mazda CX-5 GT. Ban menggunakan merek satu negaranya, yakni Nexen, dan benar-benar tidak ada yang bisa diceritakan soal sisi samping Hyundai Santa Fe facelift ini. Paling kalau melihat ke atap, terlihat kalau roof rail dan panoramic sunroof andalannya dari awal masih dipertahankan.
Sektor buritannya punya cerita yang sama seperti di depan, karena punya desain susunan lampu belakang baru, 4 titik sensor parkir, desain bumper belakang dan reflektor baru. Berikutnya, kalau Santa Fe dulu punya 2 knalpot lingkaran di sisi kanan, sekarang bentuknya berubah jadi mengotak. Versi yang anda lihat ini tidak punya kamera parkir, tapi menurut Hyundai Indonesia, saat meluncur nanti bakal disematkan kamera parkir. Semoga saja benar-benar terjadi ya.
Interior
Tidak ada perubahan drastis pada desainnya, dengan aroma fluidic sclupture ala Hyundai yang menyapa saat pertama kali membuka pintunya. Kabar baiknya, kami akhirnya bisa menemui material mahal dan berkualitas yang menyusun dashboard dan doortrim-nya. Semuanya soft touch, terasa seperti mobil-mobil mahal (dan memang Hyundai Santa Fe harganya mahal). Kami sangat senang bisa menemui bahan interior seperti ini. Aksen carbon printing kini menggusur aksen silver yang ada kemarin.
Jangan sangka kalau jatah bahan berkualitas itu hanya milik penumpang depan, karena penumpang belakang turut mendapatkan doortrim dengan bahan yang sama. Masih ada sih bahan plastik, tapi ditempatkan di sektor yang jarang dilihat dan diakses oleh kita. Duduk di jok pengemudi kini lebih enak, karena bisa diatur secara elektrik berikut lumbar support-nya. Setir dengan pengaturan tilt and telescopic? Hadir dong.
Drive Mode dan AC Digital New Hyundai Santa Fe 2016
Tombol-tombol di setir bisa untuk mengatur audio, cruise control dan MID. Yang baru di Santa Fe ini adalah driving mode selector yang bisa dipilih antara mode Eco, Sport dan Normal. Beranjak sedikit ke atas, sambutlah bongkahan atap kaca panoramic sunroof standar Santa Fe yang bisa memberi kesan lega saat penutupnya dibuka, dan sunroof depan bisa dibuka jika anda perlu. AC-nya sudah dual zone climate control dengan layar digital, pastinya. Artikel terkait: daihatsu xenia dan daihatsu xenia bekas juga daihatsu xenia terbaru beserta daihatsu xenia 2016 atau juga all new daihatsu xenia
Jangan terlalu ngedumel dulu jika menyimak foto head unit yang terasa jadul di bawah, karena Hyundai bersiasat untuk menggantinya dengan yang agak mendingan. Satu hal yang pasti, fitur Eagle Eye View seperti pada Santa Fe D-Spec bakal disematkan nanti. Apa itu? Kalau di Toyota Alphard, Nissan X-Trail atau Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4×4, namanya All Around View 360o. Sudah ngeh kan?
Head unit audio Hyundai Santa Fe 2016 baru
Apa fitur mobil versi preview ini sudah lengkap? Well, tidak juga. Contoh gampangnya, di kaca spion tengah kami melihat adanya penurunan spek dibanding Santa Fe lama. Jika Santa Fe lama spionnya sudah elektrokromatik, maka di Santa Fe facelift ini ya… spion tengah biasa yang fungsinya standar. Tidak hanya itu, airbag mobil ini berkurang banyak menjadi tinggal 2 airbags saja. Terdengar kurang pantas untuk mobil selevel Santa Fe kan?
Kemudian, coba longok sekitar area pengemudi dan tuas transmisi 6-speednya, banyak sekali slot tombol yang kosong. Lebih jelasnya, dia tidak punya Hill Start Assist, Hill Descent Control, Stability Control, Traction Control dan perangkat keselamatan aktif lainnya. Sungguh amat sangat disayangkan untuk mobil yang kualitas dan niat pembuatannya sebagus ini. Soal kepraktisan, Santa Fe ini lumayan, tapi kami rasa kompartemen penyimpanannya tidak lebih banyak daripada Fortuner.
Tuas transmisi Hyundai Santa Fe 2016
Santa Fe CRDi VGT yang kami naiki ini sudah full jok kulit, jadi mewah dan nyaman. Duduk di bangku baris kedua pun tidak ada masalah ruang di kepala dan kaki, karena masih tersedia sisa ruang yang mencukupi. Pengaturan jok baris kedua sudah meliputi sliding dan reclining, tapi akses masuk ke baris ketiga akan sedikit susah karena absennya mekanisme one touch tumble. Karena atapnya kaca, kisi AC penumpang baris kedua ada di pilar B dekat pintu.
Panoramic sunroof dan fitur Hyundai Santa Fe baru 2016
Mungkin fitur hiburan memang tidak selengkap kompetitor, tapi dengan atap kaca yang membuat mobil terasa lapang membuatnya serasa beda sendiri dibanding mobil lain, juga kualitas kabin baris kedua yang sama bagusnya dengan kabin depan, baik dari segi material maupun finishing. Bagi maniak gadget, bisa mengisi daya gadget anda di power outlet 12V yang ada di sisi bawah tengah. Puas dengan baris kedua, saatnya mengakses bangku baris ketiganya.
SUV 7 seaters jok baris ke 3 Hyundai Santa Fe
Karena tidak ada one touch tumble, butuh kalori ekstra untuk masuk ke ruang belakangnya. Untuk orang dewasa, headroom untuk orang bertinggi 178 cm masih tersisa sedikit, demikian juga dengan legroom-nya. Di sana, terdapat pengontrol AC spesial untuk baris ketiga, power outlet 12V, dan tempat penyimpanan yang cukupan.
Bagasi dan pelipatan jok baris ke 2 dan 3 Hyundai Santa Fe
Tidak ada yang berubah dari bagasinya, masih dengan metode pelipatan simpel yang bisa membuat jok baris kedua dan ketiga tidur hingga rata lantai. Seperti BMW Active Tourer, tidak perlu membuka pintu dari baris kedua untuk melipat jok di situ, karena sudah ada tuas yang dibuat khusus untuk melipat jok baris kedua di area bagasi. Meski punya kompartemen penyimpanan yang rapi di balik lantainya, dia masih tidak punya fitur pintu bagasi elektrik seperti Toyota Fortuner baru.
Bagasi tersembunyi dan ruang penyimpanan toolkit Hyundai Santa Fe storage
Mesin
Kami rasa letak nyawa dan nilai kuat dari Hyundai Santa Fe (dan KIA Sorento) ada di balik kap mesinnya. Pertama, kap mesin Santa Fe sudah memakai hidrolik, membuat Pajero Sport dan Fortuner yang masih mengandalkan tongkat Mak Lampir untuk menyangga kap mesinnya terasa kurang mahal. Di sinilah kita bisa menemukan mesin diesel CRDi 2.200 cc 4 silinder dengan Variable Geometry Turbo alias VGT yang sudah direvisi untuk versi facelift.
Mesin New Hyundai Santa Fe 2016 CRDi
Di atas kertas, tenaga dan torsinya begitu menggiurkan karena bisa mencapai 197 PS dan 436 Nm. Jika menurut kami tenaga 181 PS dan torsi 430 Nm milik Pajero Sport Dakar baru sudah sadis, ini lebih sadis lagi meski mesinnya lebih kecil 200 cc dari Pajero Sport Dakar. Tapi ingat juga, Santa Fe hanya punya transmisi 6 percepatan dan dia tidak dilengkapi dengan stability control serta traction control, jadi bijak-bijaklah mengendalikan 197 PS dan 445 Nm yang disalurkan mesin ke roda depan.
Kesimpulan
Sebenarnya, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan, karena mobil ini masih akan diubah oleh Hyundai Indonesia sebelum meluncur resmi pada pertengahan Februari nanti, tepatnya tanggal 18 Februari. Salah satunya, kami suka inisiatif Hyundai Indonesia yang mau mengganti head unit standar Santa Fe yang ala kadarnya dengan head unit baru berfitur Eagle Eye View. Banyak hal yang kami suka dari mobil ini, khususnya desainnya yang cakep luar dalam, kualitas material dan pembuatan jauh melebihi rival sekelasnya, panoramic roof yang menambah estetika dan mesin berkemampuan tinggi, bahkan dibandingkan SUV ladder frame dari merek negara tetangga mereka.
Harga Hyundai Santa Fe baru 2016
Tentu saja ada juga yang kami tidak suka, karena Hyundai harus membuat mobil ini terjangkau dibandingkan dengan kompetitor, fitur-fitur yang kita bisa nikmati di unit ini tidak begitu spektakuler. Contohnya, tidak ada smart entry, tombol start, hill start assist, hill descent control, airbags-nya hanya 2, serta tidak ada stability control dan traction control. Dengan pengurangan fitur-fitur tersebut, harga mobil tentunya bisa dipangkas mengingat mobil ini adalah mobil yang diimpor langsung dari Korea.

Minggu, 24 April 2016

Jawa Pos Hyundai Tucson Indonesia

Menurut kabar yang disampaikan oleh Hyundai Indonesia, mereka akan membawa 4 mobil baru pada tahun ini, terdiri dari 2 mobil facelift dan 2 mobil all new. Sampai saat ini, sudah 3 mobil yang resmi kita dapatkan di sini, yakni Hyundai Santa Fe facelift yang diluncurkan beberapa bulan lalu, dan 2 lagi adalah Hyundai H-1 facelift dan All New Hyundai Tucson yang membuka selubungnya di IIMS 2016.
Banderol yang dipatok Hyundai bagi siapa pun yang ingin memiliki Tucson yang telah berubah total ini adalah 385 juta Rupiah. Apa saja yang berubah dan apa saja yang masih sama pada Tucson berkelir biru yang menjadi magnet manusia di booth Hyundai ini? Mari kita cari tahu kelebihan dan kekurangannya pada artikel ini!
Eksterior
Meminjam gaya desain kakaknya yang lebih bongsor, yakni Santa Fe, Tucson baru sekarang ini benar-benar baby Santa Fe. Bagus sekali hasil penerapan bodi Santa Fe yang diperkecil menjadi Tucson baru, dan mereka juga berani melakukan hal yang tidak biasa. Kalau mobil lain biasanya menghiasi grilnya dengan chrome, Hyundai justru melabur cat abu-abu doff untuk grilnya. Dampaknya, grilnya terlihat mature dan tidak mencolok. Artikel terkait: harga mobil suzuki ertiga dreza juga harga mobil suzuki ertiga dreza 2016 dan juga harga mobil suzuki ertiga dreza bekas beserta harga mobil suzuki ertiga dreza terbaru atau bisa juga anda menemukan disini spesifikasi mobil suzuki ertiga dreza
Lampu depannya kini sipit, namun padat berisi. Lampu utamanya berisi sebuah lampu HID xenon dengan projector yang cukup bagus untuk sebuah standar, namun jika kami tak salah, SUV lain di kelasnya Tucson sudah menerapkan LED dan bukan lagi HID xenon. Pada bumper yang (lagi-lagi) mengambil rupa Santa Fe, ada foglamp dan LED DRL baru. Oh ya, seperti SUV lainnya, bagian bawah bumper dan side skirt diwarnai hitam biar ada kesan kontras dan tidak monoton.
Dari samping, kelihatan bahwa mobil ini punya atap yang agak rendah, tapi apa berarti ruang kabinnya jadi berkurang di area kepala? Nanti kita bahas, tapi meski atapnya terkesan turun, mobil ini tetap punya ground clearance yang kelihatannya cukup tinggi, meski kami belum mendapat angka persisnya. Kaki-kakinya ditunjang oleh pelek 17 inci two tone yang keren, dibalut dengan ban Kumho berukuran 225/60 R17.
Tapi cukup banyak yang bertanya, kok Tucson yang baru ini tidak ada sunroof-nya? Kami juga heran, padahal dulu itu salah satu daya tarik Tucson. Kami juga tidak melihat adanya indikasi tombol smart entry di pintu pengemudi. Terbukti, kuncinya saja berupa flip key, sama seperti apa yang didapatkan bila membeli Santa Fe facelift baru. Yah, at least ada roof rail kalau anda butuh memasang roof box di atap mobil ini. Baca juga: harga suzuki ertiga dreza atau  harga suzuki ertiga dreza 2016 juga harga suzuki ertiga dreza terbaru dan juga harga suzuki ertiga dreza bekas beserta review suzuki ertiga dreza
Pada bagian belakangnya, agak heran lagi mengenai teknologi lampu belakang yang masih bohlam biasa, bukan lampu titik-titik LED seperti mobil gres kekinian, padahal penataan sinar lampunya sudah ciamik. Sisi baiknya, bagian belakang mobil ini masih keren untuk dilihat, dan banyak hal juga yang bisa dilihat di sini. Pelengkap seperti roof spoiler, kehadiran kamera parkir dan sensor parkir 4 titik adalah hal yang kami sukai.
Interior
Kami kurang menyukai bentuk dashboard Tucson lama, tapi yang baru ini? Untungnya, desainnya jauh membaik, terlihat lebih luwes, mengalir dan elegan daripada yang lama. Kualitas pembuatannya bagus, celah-celahnya rapat dan tidak ada bagian yang goyang-goyang atau tidak presisi. Sayang, tidak semua materialnya soft touch, karena dominasi plastiknya lebih banyak, terutama di pintunya, namun plastiknya terasa tebal dan tidak murah.
Sudah begitu, mata kami langsung tertuju pada head unitnya yang terbilang basic dan simpel. Tidak ada monitor atau touch screen seperti kebanyakan mobil, cukup dengan fungsi dasar seperti radio, CD, AUX, USB dan lain sebagainya, meski kami puji kerapiannya. Tampilan gambar dari kamera mundur itu tidak akan tampil di head unit, melainkan di spion tengah elektrokromatik plus auto dimming-nya, sama seperti saudaranya, KIA Sportage.
all new hyundai tucson indonesia head unit
Setir Tucson punya pengaturan tilt dan telescopic yang lebih leluasa, dan tombol-tombol di setirnya adalah untuk klakson, MID dan audio saja, tidak ada untuk fungsi lain. Panel instrumen masih sederhana, tidak terlalu bisa bikin berkata “wow” atau “wah”, tapi sudah punya layar MID yang dilengkapi animasi menarik. Pengaturan jok pengemudi standar dan lengkap, ada reclining, sliding dan height adjuster meski belum elektrik.
all new hyundai tucson indonesia seat
Semua jok sudah dilapisi kulit sebagai standar, dan kontur joknya kini terasa lebih mantap untuk diduduki, visibilitas ke segala arah pun masih baik. Tapi kami rasa soal fitur keselamatan, jangan terlalu berharap tinggi kepada Tucson baru ini, karena tidak ada stability control, traction control, hill start assist dan perangkat keselamatan elektronik pasif nan rumit lainnya. Yang ada adalah dual airbags, ABS+EBD plus vacuum booster dan auto door lock yang aktif setelah kecepatan tertentu.
AC dengan layar digitalnya belum punya mode auto, tapi syukurlah desain kenop putarnya bagus dan berkelas, tidak seperti kenop kompor gas atau mesin cuci yang di kanibal untuk kenop AC. Tempat penyimpanan di Tucson baru ini berlimpah dan praktis sekali, plus ada 2 power outlet 12V di dekat tuas transmisi dan penutup console box tengah yang bisa jadi armrest.
Lompatan yang patut diacungi 2 jempol ada di ruang belakangnya, karena ruangnya kini jauh lebih lega dan nyaman. Ruang kepala dan kaki benar-benar melimpah untuk orang dewasa, plus sudut reclining maksimalnya sangat rebah. Tidak ada sliding memang, tapi tidak apa-apa, toh mobil ini tidak punya bangku baris ketiga, jadi tidak akan ada penumpang baris ketiga yang akan mensomasi penumpang baris tengah atas tuduhan tidak menyediakan ruang yang layak.
Di area ini, penumpangnya berhak atas jok terpisah 60:40 yang sudah ISOFIX, sebuah armest dengan cup holder, kantong di balik jok depan dan doortrim serta blower AC. Jika ada yang hendak kami komentari, paling soal absennya port charger di baris kedua dan tidak adanya kontrol AC individual untuk baris kedua seperti di mobil lain. Selebihnya, kabin kedua ini benar-benar a lovely place to sit back and relax.
Bagasi Tucson mengalami penambahan dimensi panjang, meski mungkin kelihatannya mengecil, dan memang demikian. Menurut press release Hyundai global, bagasi Tucson kini berkapasitas 513 liter, berkurang dari yang dulu 591 liter. Untungnya, pelipatannya masih berstandar Eropa, di mana joknya bisa dilipat rata lantai dengan cara yang simpel sekali.
Ada kompartemen penyimpanan yang rapi di kiri-kanannya, power outlet 12V, serta ban serep yang tersimpan di balik bagasi. Tipe ban serepnya temporer dengan pelek kaleng, jadi tidak bisa dipakai terus menerus. Oh ya, belum ada electric tailgate di Tucson ini, jadi untuk membuka dan menutup pintunya masih harus manual. Fair enough.
Mesin
Tadinya kami mengharapkan mesin Tucson ikut berubah juga, karena Tucson di luar sana sudah punya mesin 1.600 cc T-GDi baru yang bisa menghasilkan tenaga hingga 174 hp. Huruf T berarti turbo, maka dari itu jangan heran bila tenaganya bisa besar padahal kapasitas mesin aslinya setara Ford Fiesta. Lebih dari itu, di luar sana Tucson baru juga sudah punya transmisi kopling ganda 7 percepatan. Mungkin itulah hasil dari pengujian Tucson yang dilakukan Hyundai di Nurburgring.
Tapi sayang, mesin baru itu belum ada untuk pasar kita, karena di Tucson GLS ini Hyundai menganggap mesin Nu 2.000 cc non turbo yang sama dengan Tucson lawas masih cukup untuk Tucson baru ini. Tenaganya 157 PS dan torsinya 20.0 kgm. Dipasangkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan bertipe torque converter, sepertinya tidak ada yang begitu signifikan dari sini. Yang kami senang adalah, bahkan ruang mesin Tucson baru ini rapi sekali! Honda Civic Turbo yang harganya lebih mahal 90 juta saja kalah rapi lho ruang mesinnya.  Baca juga: suzuki ertiga dreza beserta  suzuki ertiga dreza bekas dan suzuki ertiga dreza terbaru atau juga suzuki ertiga dreza 2016 beserta all new suzuki ertiga dreza
Kesimpulan
Baru ada 1 tipe Tucson yang dimasukkan oleh Hyundai Indonesia secara CBU Korea, yakni GLS. Apa membayar 385 juta untuk Tucson baru ini bisa mendapatkan sesuatu yang membuat kita merasa tepat memilihnya? Well, banyak faktor yang mendukung Tucson ini untuk segera dimiliki, di antaranya termasuk kualitas buatan luar-dalam yang luar biasa, desain luar-dalam yang ganteng dan elegan, kabin lebih lega, penyimpanan yang praktis dan masih banyak lagi.
Meski demikian, kami tak bisa bilang Tucson ini one complete package. Beberapa fasilitas yang ada di mobil lain namun absen pada dirinya bisa menjadi pertimbangan tersendiri, termasuk soal dimensi bagasi, mesin yang belum berubah dan lain-lain. Overall, jika anda malas membeli hatchback atau sedan Jepang di-crossoverin seharga 370 jutaan, dengan menambah uang sedikit, Tucson ini bisa anda lihat dulu untuk perbandingan, toh kelasnya juga sudah beda dibanding subcompact hatchback atau mied sedan yang di-crossoverin.